.::. Hasil Keputusan DPR Melalui Voting Terbuka Pansus Bank Century .::.


hasil voting paripurna dpr

Semalam (Selasa, 3 Maret 2010) adalah lanjutan sidang pansus century, dimana tadi malam hasil keputusan bank century melalui sebuah voting terbuka yang di hadiri berbagai fraksi dari partai2 di indonesia….

voting terbuka tersebut untuk memilih 2 opsi yaitu :

Opsi A : Menyetujui adanya bailout century.

Opsi B : Menyatakan bailout century menyimpang.

dan hasil dari voting tersebut dimenangkan oleh Opsi C

Opsi A : 212          Opsi C : 315

JAKARTA– Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya memutuskan kebijakan pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dan Penyertaan Modal Sementara (PMS) untuk menyelamatkan Bank Century sebagai kebijakan bermasalah. Keputusan ini diperoleh setelah dalam voting, pemilih opsi C unggul atas opsi A. Dalam voting terbuka itu Fraksi Partai Demokrat (FPD) dan fraksi pendukungnya kalah telak.
“Dengan demikian opsi C bisa disetujui?” tanya Ketua DPR Marzuki Alie yang menjadi pimpinan sidang, Rabu (3/3) malam. “Setuju,” kata para anggota DPR. Lantas, Marzuki Alie mengetuk palu mengesahkan hal ini diiringi tepuk tangan para anggota dewan.

Hasil akhir pemungutan suara, pemilih opsi C yang mengatakan kebijakan pemberian FPJP dan PMS kepada Bank Century serta pelaksanaannya bermasalah sebanyak 325 suara. Sementara yang kontra, yakni yang menganggap kebijakan pemberian FPJP dan PMS kepada Bank Century serta pelaksanaannya sudah tepat untuk menyelamatkan perekonomian nasional hanya didukung 212 suara.

Hasil ini tidak jauh beda dengan pandangan akhir fraksi di awal paripurna. Pada saat itu 5 fraksi yakni FPG, FPDIP, FPKS, F-Gerindra, dan F-Hanura secara tegas menyebut memilih opsi C. FPD dan FKB memilih opsi A, sedangkan FPAN dan FPPP ketika itu memilih abstain.

Berikut perolehan suara selengkapnya yang dilakukan melalui voting terbuka; Opsi A (Bailout FPJP dan PMS tidak bermasalah) Fraksi PD 148 suara, Fraksi PAN 39 suara, Fraksi PKB 25 suara. Total anggota DPR yang memilih opsi A sebanyak 212 suara.

Sedangkan opsi C (Bailout FPJP dan PMS bermasalah); Fraksi PG 104 suara, Fraksi PDIP 90 suara, Fraksi PKS 56 suara,  Fraksi PPP 32 suara, Fraksi PKB 1 suara, Fraksi Partai Gerindra 25 suara dan Fraksi Partai Hanura sebanyak 17 suara. Jumlah total anggota DPR yang memilih opsi C sebanyak 325 suara

Tidak ada satu pun anggota DPR yang memilih abstain. Sementara itu, dua orang dari Fraksi Partai Golkar tidak hadir, 4 orang dari FPDIP tidak hadir, 7 anggota FPAN tidak hadir, 6 anggota FPPP tidak hadir, dan 1 orang dari Gerindra tidak hadir. Kejutan terjadi di Fraksi PKB. Anggota Fraksi PKB, Lily Wahid bersikap berbeda dengan sikap fraksi masing-masing. Sontak mereka pun mendapat sambutan dan disalami oleh anggota dewan lain.

Tepat pukul 23.30 WIB, rapat paripurna pengambilan keputusan akhir Pansus Century resmi ditutup. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan sebagai penutup sidang. Ide menyanyikan lagu Indonesia Raya datang dari Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal. Dalam interupsinya, dia mengusulkan agar rapat paripurna malam ini ditutup dengan menyanyikan bersama-sama lagu Indonesia Raya.

Atas usulan ini, Ketua DPR Marzuki Alie yang menjadi pemimpin sidang menerima usulan itu, meski sebenarnya tidak ada aturan dalam tatib. “Saya kira usul ini baik, meski tidak ada aturannya. Mari bersama kita berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya,” kata Marzuki. Serempak seluruh anggota DPR berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sempat ada anggota DPR yang menyeletuk agar sebaiknya menyanyikan lagu Padamu Negeri. “Sesuai protap, kita menyanyikan Padamu Negeri,” kata anggota DPR itu. Meski pimpinan sidang meminta anggota DPR menyanyikan Indonesia Raya, namun salah seorang anggota DPR mendahului menyanyikan ‘Padamu Negeri’ yang membuat para anggota DPR lainnya tertawa.

Sebelum menutup sidang paripurna, Marzuki Alie menyampaikan terima kasih kepada Pansus Century atas kinerjanya selama ini. “Saya menyampaikan penghargaan kepada Pansus yang telah bekerja siang malam, kadang sampai pukul 01.00 atau sampai pukul 02.00 WIB,” kata Marzuki.

Voting final yang dimenangkan oleh pemilih opsi C, menurut Marzuki, merupakan kemenangan rakyat Indonesia. “Ini adalah kemenangan rakyat Indonesia,” kata Marzuki Alie. Dengan terpilihnya opsi C, DPR menyatakan bahwa penyelamatan Bank Century dengan pemberian FPJP dan PMS bermasalah atau ada penyimpangan.

FPD menyampaikan selamat atas kemenangan pendukung opsi C. “Selamat kepada fraksi-fraksi yang memiih opsi C yang telah mendapat suara lebih banyak di dalam rapat paripurna DPR hari ini,” kata Ketua FPD Anas Urbaningrum.

Berjalan Alot

Sidang paripurna DPR kemarin berjalan alot. Sidang itu dibuka pukul 10.00 WIB. Baru saja sidang paripurna dibuka langsung banjir interupsi dari anggota dewan. Pada kesempatan pertama Ketua DPR Marzuki Alie memberikan kesempatan kepada 14 anggota DPR untuk menyampaikan pendapatnya. Secara bergantian yang 14 orang itu menyampaikan pemikirannya. Mayoritas yang dibicarakan tidak ada yang subtantif.

Kendati telah diberikan kesempatan kepada 14 orang untuk berbicara, masih tetap banyak lagi anggota DPR yang mengajukan interupsi memin ta diberikan kesempatan untuk berbicara. Marzuki Alie pun memberikan kesempatan kepada 20 orang anggota DPR untuk menyampikan pendapatnya.

Sebagian anggota dewan masih menyinggung kekecewaan atas sidang paripurna Selasa (2/3) yang ditutup secara mendadak oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Sebagian lagi menyinggung tentang tidak perlunya penyampaian pendapat akhir fraksi dan meminta langsung dilakukan voting terbuka untuk menentukan apakah bailout century bermasalah tau tidak.

Akhirnya sidang paripurna dilanjutkan sesuai dengan agenda yang telah ada. Saat penyampaian pandangan akhir fraksi, sebanyak 2 fraksi memilih opsi A yakni (FPD dan FPKB). Sedangkan 5 fraksi memilih opsi C yakni (FPG, FPDIP, FPKS, F Gerindra dan F Hanura). Sementara F PAN dan F PPP memilih abstain.

Selanjutnya sidang diskors selama dua jam untuk istirahat, makan siang dan sholat serta untuk lobi. Namun setelah tiga jam berlalu lobi tidak menghasilkan apa-apa. Hanya saja FPD, FPKB, FPPP dan FPAN meminta agar dimunculkan opsi baru yakni gabungan antara opsi A dan C  (AC) sebagai pilihan ketiga. Namun setelah divoting ternyata opsi ini tetap kalah. Akhirnya opsi yang menang adalah opsi yang memilih opsi C.

Tim Pengawas Kasus Hukum Century akan dibentuk paripurna DPR setelah resmi memilih opsi C terkait skandal kasus Bank Century. Artinya kebijakan pemberian FPJP dan PMS untuk menyelamatkan Bank Century sebagai kebijakan bermasalah. Tim untuk mengawasi proses hukum terkait kasus Bank Century pun akan dibentuk.

“Nanti akan dibentuk tim pengawasan untuk memonitoring penanganan kasus ini. Penegak hukum bisa dimintai keterangan setiap sebulan sekali,” kata Ketua Pansus Angket Century Idrus Marham di Gedung DPR, tadi malam. Idrus mengatakan, penyimpangan ini harus diproses oleh lembaga penegak hukum. Kasus ini menurutnya ujian buat lembaga penegak hukum.

Sementara itu aksi demo kemarin juga berlangsung di depan Gedung DPR/MPR dan juga di Kota Makassar, Sulsel. Demo di dua kota ini berakhir bentrok dengan polisi. Di depan Gedung DPR/MPR juga nyaris terjadi bentrok antara massa pendukung SBY-Boediono dengan massa pendemo yang meminta agar kasus Century dituntaskan dan pihak-pihak yang bersalah mundur dari jabatan serta diproses secara hukum.  (sm/dtc/oke/vv/mi/kc)

Klik disini : sumber (sijorimandiri.net)

Satu Tanggapan

  1. berkunjung nih skalian promo artikel Di balik sidang paripurna td mlm di blog saya, hehehehe….

Tinggalkan komentar